Kamis, 08 Oktober 2009

Potensi Wisata Sawahlunto

Keragaman Etnik, Jadi Potensi Pariwisata Sawahlunto
Oleh : Tumpak Abdurrahman S | 02-Okt-2009, 22:32:54 WIB

KabarIndonesia - Membangun pariwisata seolah tidak ada habisnya. Ide-ide baru harus terus diciptakan dan dikembangkan, sehingga motivasi arus kunjungan wisatawan mengalir tiada henti. Kepuasan suatu pariwisata tidak akan pernah habis dari suatu objek ke objek yang lain.

Water boom menjadi titik awal koodinat pariwisata Sawahlunto, tepat dengan digiringnya visi dan visi kota bekas tambang menjadi daerah tujuan pariwisata dengan basis kota wisata tambang yang berbudaya.

Pandangan pecinta wisata mulai tertuju ke kota ini, bahkan water boom pertama di Pulau Sumatra itu menjadi barometer sekaligus munculnya keinginan bagi beberapa daerah untuk ikut berubah menjadi daerah tujuan wisata.

Suksesnya water boom ternyata tidak memberikan kepuasan begitu saja bagi Sawahlunto, daerah yang namanya sempat terbenam beberapa tahun karena tidak lagi memiliki potensi dari batu bara yang selama ini menjadi tempat bersandar baginya.

Kawasan pusat kota pun menjadi sasaran berikutnya oleh pemerintah untuk menggenjot pariwisata. Mulai dari pemulihan pemukiman warga kota lama dengan pelaksanaan renovasi, tanpa mengurangi nilai sejarah yang ada, hingga menghidupkan kembali bekas-bekas peninggalan penjajah. Museum Gudang Ransum, Museum Kereta Api, Lubang Mbah Soero, Lubang Cemara, Bangunan Tua Rumah Pek Sing Kek, pembangunan kawasan wisata Kandih Resort, Info Box, hingga pelaksanaan pembangunan water boom tahap kedua, serta pembangunan perkampungan tenun di Silungkang dan terakhir mendatangkan Lokomotif Uap. Ternyata itu semua baru bagian kecil dari suatu pembangunan pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Sawahlunto, H Gusrial, BSc mengungkapkan, objek wisata akan terus dikembangkan tiada henti. “Bicara masalah pariwisata, bagaikan cerita yang tak berujung dan tiada habis. Dari satu menjadi dua, tiga, empat dan lima hingga ratusan bahkan ribuan objek wisata,” ujar Gusrial.

Memang tiada yang menyangka keinginan dan tangan dingin Walikota Sawahlunto, H. Ir.Amran Nur bersama Wakil Walikota H.Erizal Ridwan, ST didukung dengan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat mampu mewujudkan Sawahlunto menjadi salah satu daerah yang mendapatkan perhatian dari wisatawan.

Gusrial mengatakan, keberhasilan pariwisata hari ini tidak terlepas dari keinginan pemerintah dan dukungan masyarakat. Namun, tidak ada kata puas dan titik henti, tetapi usaha untuk terus mengembangkannya. Pariwisata akan seiring dengan perkembangan teknologi, dari detik ke detik terus berkembang dan harus dikembangkan. Namun, yang sangat penting dari suatu pariwisata adalah kenyamanan dan keamanan serta pelayanan yang diberikan.

Diakui atau tidak, ujar Gusrial, begitu banyak daerah yang latah dengan pembangunan sebuah objek wisata. Tetapi Sawahlunto tidak akan pernah untuk mundur dan merasa tersaingi dengan pembangunan yang dilakukan. Pembangunan pariwisata akan terus dilaksanakan, baik dari objek maupun sumber daya manusia yang dimiliki. Gusrial juga mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Sawahlunto mengalami lonjakan yang cukup tinggi, terutama dalam suasana lebaran dan tahun baru.

Data sementara, ujarnya, untuk water boom dalam masa lebaran mampu meraup pemasukan melampaui setengah miliar, yang akan ditambah dengan pasokan dari pemasukan wisata Kandih Resort yang menyedot kunjungan wisatawan hingga 35 ribu saat lebaran.Pengembangan pariwisata ke depan, Gusrial mengatakn memilih perbaikan dari etalase kota. Pintu masuk menuju Sawahlunto akan lebih lebar dan mampu menyedot perhatian masyarakat yang melintasi Sawahlunto.

“Bayangkan saja, jika pintu masuk Sawahlunto dibuat selebar mungkin, dan memberikan wahana tersendiri dibandingkan daerah lain, tentu sedotan wisatawan yang akan masuk ke Sawahlunto menjadi lebih kuat,” tambahnya. Ditambah lagi dengan dukungan dari media dalam pemberitaan Sawahlunto ke tengah-tengah masyarakat, yang akan membuat Sawahlunto semakin membumi.

Namun di balik semua itu, Gusrial sangat yakin akan multi player efek yang ditimbulkan dari suatu usaha pariwisata. Pendapatan yang masuk langsung masuk menjadi pendapatan asli daerah (PAD), bukanlah semata tujuan bagi pemerintah. Pedagang, tukang parkir, serta produksi kerajinan akan semakin laris.

Akibtanya, tentu akan menjadikan daya beli dan tukar uang di Sawahlunto semakin meningkat secara drastis. Ke depannya, Gusrial mengatakan, pihaknya berencana, Sawahlunto dilengkapi dengan objek wisata rumah adat multi etnes, dengan bangunan rumah-rumah adat dari seluruh etnis yang ada di daerah ini, dengan dipusatkan di suatu tempat. Mulai dari rumah adat Minangkabau, Batak, Cina, Jawa dan semua suku yang ada. “Tidak kita pungkiri, Sawahlunto merupakan miniatur budaya Indonesia, dimana seluruh etnis ada dan datang ke Sawahlunto,” katanya. (*)

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!!
Kunjungi segera:
http://www.kabarindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar