Jumat, 24 Juli 2009

Sapi Bantuan Sawahlunto

DPRD Nilai Penyaluran Bantuan Sapi Tidak Transparan

Rabu, 22/07/2009 08:15 WIB


padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto desak eksekutif agar lebih selektif dan transparan dalam menyalurkan bantuan dana yang dikucurkan dari APBN ke Dinas Sosnaker Kota Sawahlunto.

Ketua Komisi A Nurhayati mengatakan , seharusnya bantuan sapi Kelompok Usaha Bersama sebesar Rp1 miliar sudah cair pada September 2008. Namun baru Januari tahun ini ditindak lanjuti. “ Tak transparan serta terinci siapa saja penerimanya” katanya Selasa (21/7) di gedung dewan.

Ketika ditanyakan mengapa terlambat mendistribusikannya, ulas Nurhayati, jawab Dinas Sosnaker, karna harga sapi terlalu mahal pada September. “Lalu mengapa ada laporan lengkap dengan tanda terima penyaluran sapi tersebut,” paparnya.

Ia mengajak agar dinas yang menyalurkan bantuan hendaknya transparan serta memaparkan hasil serta pemberdayaan yang telah dilakukan terhadap bantuan tersebut.

“Kemana dan siapa serta kriteria penerimanya, harus jelas dan rinci. Bukan setelah memberikan bantuan hanya selesai sampai di sana saja,” kata anggota DPRD dari PAN ini.
Dinas Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Sawahlunto menanggapi sorotan DPRD setempat tentang penyaluran sapi bantuan untuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) di Kota Sawahlunto tahun 2008.

Menurut Kabid Bina Sosial Dinas Capilsosnaker, Rusman, prosedur dan sosialisasi kepada Kube sudah tepat. Sementara, terkait pelaksanaannya diserahkan kepada pihak Kube sendiri.

Diakui Rusman, sampai Januari 2009 masih ada sebagian Kube yang belum membeli sapi. Alasannya, pada bulan September dan akhir tahun, harga sapi terlalu mahal. Bahkan, menurut Rusman, masih ada Kube yang sampai saat ini belum membeli sapi tersebut.

Dana bantuan sapi tersebut berasal dari dana dekonsentrasi yang jumlahnya mencapai Rp1,6 miliar. Dananya ada yang disalurkan melalui Bank Nagari dan ada juga melalui BRI.

“Untuk 22 Kube masing-masing sebesar Rp30 juta, disalurkan melalui BRI. Namun, pengambilan dananya melalui rekening Kube langsung,” katanya. (tumpak)

Dikemanakan lagi uang rakyat Sawahlunto....??

PT LBS dan PDAM Belum Berikan Kontribusi PAD

Jumat, 17/07/2009 16:45 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO Dari lima perusahaan yang disertakan modalnya oleh Pemko Sawahlunto, dua di antaranya belum memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dua perusahaan itu adalah PT Lembu Betina Subur (LBS) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Pemko Sawahlunto selama ini telah memberikan penyertaan modal kepada lima perusahaan. Yaitu, PT Bank Nagari, PT LBS, PDAM, BPR dan Bisnis Development Center (BDC).

Menurut Anggota Fraksi Golkar Plus DPRD Sawahlunto, Afdalisman, dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jumat (17/7) yang telah memberikan pemasukan kepada PAD sesuai dengan target yang ditetapkan adalah Bank Nagari sebesar Rp2.597.511.174.

Sementara, BPR hanya memberikan konstribusi sebesar Rp56.673.321 atau 37,78 persen dari target semula Rp150 juta.

BDC yang merupakan investasi non permanen yang dimulai sejak tahun 2002 dengan modal sebesar Rp11,5 miliar pada tahun 2008 hanya menyetor Rp169.741.008. Angka itu hanya 42,44 persen dari yang ditargetkan.

Sedangkan dua perusahaan di atas, PT LBS dan PDAM belum memberikan kontribusi. Akibatnya, pencapaian target Pendapatan Daerah pada APBD tahun 2008 hanya mencapai 98,4 persen.

“Pendapatan daerah ditargetkan RP274.662.702.170, tapi yang tercapai hanya Rp270.400.991.988,82,” jelas Afdal. (tumpak)

Kasus Tipikor PENGADAAN BIBIT KAKAO 2005

Dua Tersangka Kasus Kakao Jadi Tahanan kejaksaan

Rabu, 15/07/2009 20:09 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Dua mantan pejabat pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Sawahlunto berinisial NB dan Ym ditetapkan menjadi tahanan kejaksaan setempat. Mereka menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kakao tahun anggaran 2005 dengan nilai kerugian negara sekitar Rp900 juta.

“Untuk memperlancar proses peradilan, tersangka NB yang menjadi panitia pelelangan dan Ym sebagai pemimpin kegiatan, terpaksa harus ditahan,“ kata Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sawahlunto, Dedi Taufik, kepada padangmedia.com, Rabu (15/7) di kejaksaan.
Menurut Dedi, proses penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan 450 ribu batang bibit kakao masih bergulir. Karena itu, kemungkinan munculnya tersangka baru, masih tetap terbuka.

"Kita sudah minta 16 rekanan agar mengembalikan dana pengadaan bibit kakao yang sudah diterimannya. Namun, belum semuanya mengembalikan," kata Dedi.

Modus dugaan korupsi pengadaan bibit kakao tersebut adalah melalui penunjukan langsung terhadap 16 rekanan tanpa tender. Kerugian diperkirakan Rp900 juta karena bibit kakao yang disebarkan ke petani itu banyak yang mati.

Selain itu, pengadaan bibit kakao tidak memenuhi spesifikasi sesuai aturan Dirjen Perkebunan tahun 2007. Sesuai aturan Dirjen, spesifikasi untuk bibit kakao yang akan disebarkan ke petani itu minimal berdaun 10 baru layak sebar agar tidak rentan mati. Namun, dalam kasus itu, kakao yang dibagikan kepada petani baru berdaun 5 helai. (tumpak)

Kebakaraaan ...

Makam M.Yamin di Talawi Terbakar

Minggu, 19/07/2009 16:51 WIB

padangmedia.com SAWAHLUNTO- Makam Pahlawan Nasional Maha Putra Moh.Yamin di Talawi SawahluntoMinggu (19/7) terbakar sekitar pukul 15.32 WIB.

Menurut saksi mata Amrizal (27) warga Talawi Mudik kepada padangmedia.com, api pertama terlihat dari pembakaran sampah di sekitar makam."Saya tidak tahu penyebabnya. Tiba-tiba saja saja saya sudah melihat kebakarannya dari seberang jalan" katanya

Masih menurut Amrizal, mobil pemadam kebakaran dari Sawahlunto datang ke lokasi lebih kurang 35 menit kemudian. Api dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran bersama warga Talawi Mudik satu
jam kemudian.

Begitu mendengar kabar terbakarnya makam pahlawan Nasional Maha Putera M.Yamin, Wakil Walikota Sawahlunto Erizal Ridwan langsung melakukan peninjauan ke lokasi kebakaran, MInggu (19/7).

Dalam kesempatan itu Erizal mengatakan, secepatnya dilaporkan ke pemerintah pusat sesuai dengan kronologis dan kerugian serta rancangan renovasinya. “ini makam inventris nasional kita harus cepat laporkan” katanya.

Menyinggung asal dan sumber kebakaran, Erizal menghimbau agar jangan dulu memvonis atau saling menyalahkan siapa yang membuat kejdian ini terjadi, "Serahkan saja pada pihak yang berwajib. Ini musibah yang juga musibah bangunan inventaris nasional” katanya.

Ikut mendampingi wawako, Asisten II Muhksis, ka Dinas Sosnaker Maryusfi, Camat Talawi Dedi Ardona dan Anggota DPRD Afdalisman. "Awal api dari pembakaran sampah di bawah pohon jengkol yang berjarak 15 meter dari gedung makam" kata Kapolsek melalui Kanit Reskrim Brig.Epi Yuhendra didampingi Ka.SPK Brig.Zulhendri Polsek Talawi Sawahlunto kepada padangmedia.com Minggu (19/7)di mapolsek.

Menurut Epi, pegawai honor Pustaka Moh Yamin Rahmadonal (31) membakar sampah yang telah ia kumpulkan dekat pohon jengkol sekitar puluk 15.00 WIB . "Angin kencang mengkibatkan bibir api menjangkau pohon yang meneruskan api menjalar ke atap gonjong makam yang terbuat dari ijuk" katanya.

Dengan cepat api membakar makam Moh.Yamin yng sebagian besar terbuat dari kayu, kaca dan ijuk.

Saat ini pihak kepolisian akan memeriksa saksi dan meminta keterangan baik dari Rahmadonal dan Gushairi 33 tahun yang juga pegawai Makam. "Dugaan kuat akibat membakar sampah yang dilakukan Rahmadonal" katanya. (tumpak)

Selasa, 07 Juli 2009

Tambang meledak, Siapa yang bertanggungjawab .......

Ledakan di Lokasi Tambang di Areal KP PT Dasrat Sarana Arang Sejati,
Polres Belum Tetapkan Tersangka

Oleh : Tumpak Abdurrahman S

23-Jun-2009, 23:07:08 WIB - [www.kabarindonesia.com]- SAWAHLUNTO. Pasca musibah ledakan di lokasi tambang batu bara Galau Cigak, Kota Sawahlunto, Polres Kota Sawahlunto belum menetapkan tersangka. Polres baru memeriksa 15 saksi terkait musibah yang menelan korban jiwa 34 orang itu.

Menurut Kapolres Sawahlunto, AKP Ano Munarto, pihak Polres telah mengumpulkan keterangan dari 15 saksi.

Dari 15 saksi tersebut, di antaranya dari pelaksana pertambangan, pemilik Kuasa Pertambangan PT Dasrat Arang Sejahtera, Dinas Pertambangan dan beberapa korban selamat.

Tujuan pengumpulan keterangan saksi agar lebih mengetahui dan menganalisa unsur apa yang mengakibatkan ledakan gas metan yang mematikan tersebut.

“Kita juga akan meminta keterangan ahli pertambangan. Setidaknya dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, dan inspektur tambang pusat” katanya.

Dikatakan Ano, belum ada titik terang dalam memutuskan calon tersangka yang pada peristiwa Selasa (16/6). “Belum pasti apakah ada faktor kelalaian atau kesengajaan,” katanya.
"Ini untuk sementara menjelang dilaksanakan penelitian terhadap kelayakan melanjutkan proses penambangan di lokasi mereka masing-masing," ujar Walikota Sawahlunto Amran Nur kepada pers Rabu (17/6) di Sawahlunto.

Penelitian akan dilakukan dalam sepekan ini oleh Dinas Pertambangan dan instansi teknis lainnya.

Sementara menyangkut jatuhnya korban apakah ini ada indikasi kelalaian pemegang KP atau pelaksananya, Amran Nur mengatakan kini polisi sedang menyelidikinya. Ini dibenarkan oleh Kapolresta Sawahlunto, Ano Munarto.

Menurut Emeldi dari PT Dasrat, pihaknya ikut bertanggungjawab atas kejadian in. Tapi ia menambahkan bahwa dalam perjanjian dengan pelaksana CV Perdana, semua resiko penambangan ada pada CV Perdana. PT Dasrat hanya pemilik KP dan pembeli hasil tambang.

"Kedua pihak membuat perjanjian pada tahun silam," kata Emeldi. Sayangnya perjanjian itu hanya dilakukan antar kedua perusahaan saja tanpa diketahui Dinas Pertambangan Sawahlunto

Masih ada tujuh orang korban yang masih dirawat di RSUD Kota Sawahlunto. Mereka masih merasakan pusing sambil menahan rasa sakit yang akibat terkena ledakan gas metan.Mereka yang dirawat umumnya saat kejadian berlangsung berada di luar lubang tambang yang meledak tersebut.

Erna, 43, pemilik warung ini mengalami luka di tangan dan di punggungnya. Warungnya berada 100 meter dari lubang tambang yang naas tersebut. "Sebelum kejadian saya duduk-duduk di warung saya, tiba-tiba saya mendengar suara ledakan, dan entah bagaimana caranya saya sudah terpelanting saja. Tangan dan punggung saya luka karena adanya pecahan batu mengenai saya,"ujarnya.

Senada dengan Erna, Eko, 26, saat kejadian juga berada di luar tambang. Dia mengalami luka di kaki serta kepalanya robek karena pecahan batu. Eko menambahkan dia baru tiga bulan bekerja di penambangan tersebut.

Selain itu Wendri, 30, mengalami luka di kening dan dia harus rela kehilangan satu buah gigi serinya yang patah akibat ledakan tersebut.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kota Sawahlunto, dr. Herlin Sridiani mengatakan, Kamis (18/6) mengatakan saat ini masih dirawat tujuh orang korban yang mengalami luka-luka. Di antaranya Anhar , 33, Eko, 26, Erna Bakar, 43, Upri W.S, 34, Edi, 47, Agung Gusmeri, 26, dan Wendri, 26.

"Awalnya disini dirawat 13 orang, sudah diperbolehkan pulang 3 orang, dan dirujuk ke RSUD Dr. M. Djamil 3 orang, sehingga yang masih dirawat sampai saat ini ada 7 orang lagi," tukasnya.

Korban yang dirujuk ke RSUD Dr. M. Djamil adalah korban yang mengalami luka bakar yang cukup parah yaitu Nopriadi, 19, Rizon, 28, dan Syaiful, 19.

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com

Kesehatan disekeliling kita

Angka Kematian Bayi di Sawahlunto Meningkat

Kamis, 25/06/2009 15:40 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO Angka kematian bayi di Kota Sawahlunto meningkat. Pada tahun 2008, angka kematian bayi mencapai 34 per seribu kelahiran. Padahal, di tahun 2007 hanya 23 per seribu kelahiran.

Menurut Kabid Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, Elma Sayuti, salah satu indikator yang menyebabkan masih tingginya angka kematian bayi adalah berat badan yang rendah dan kekurangan gizi. Hal itu mengakibatkan mudahnya bayi dan ibu terinfeksi.

“Menyikapi hal ini Dinas terus melakukan program percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak,” kata Elma kepada padangmedia.com Kamis (25/6) di ruang kerjanya.

Selain itu, lanjut Elma Sayuti, pihaknya juga melakukan antisipasi terhadap daerah-daerah yang menjadi kantong angka kematian bayi yang disebabkan tidak digunakannya fasilitas kesehatan dan medis. “Dari 34 kematian per seribu kelahiran tersebut, terdapat 8 kematian di Desa Lumindai Kecamatan Barangin,” katanya.

Beberapa upaya di antaranya dengan memasang stiker program P 4 K yang menunjukkan di mana ibu hamil dan data kesiapan dan kesehatan kehamilannya, pelayanan klas ibu hamil pelaksanaan Ante Natal Care (ANC) dan kemitraan dengan dukun bersalin.

“Ada beberapa daerah yang hanya mengandalkan dukun dalam proses melahirkan. Daerah itu harus dilakukan monitoring setiap saat serta dilakukan pendekatan dengan mengkalaborasikan dukun dengan medis guna menekan angka kematian,” tambahnya.

Selain itu, pada APBD perubahan sekarang, katanya, Pemko telah memprogramkan skala prioritas dengan mengucurkan dana untuk program percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Di antaranya sosialisasi dengan tokoh masyarakat, studi banding dukun bersalin ke daerah yang berhasil menekan anggka kematian ibu dan bayi, insentif dukun bersalin dan melengkapi peralatan dan pakaiannya. (tumpak)

Uangnya kemana...?

DPRD Sawahlunto Pertanyakan Dana Pemasukan Radio Pemerintah Daerah

Sabtu, 27/06/2009 18:31 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - DPRD kota Sawahlunto pertanyakan pemasukan dana Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Sawahlunto FM.

"Radio ini, semakin hari semakin diminati publik dan konsumen untuk memasang iklan. Namun dalam APBD tahun ini tidak tercantum seberapa besar PAD yang didapat radio milik pemko ini," kata Anggota Komisi B DPRD Masdi pada dengar pendapat pembahasan APBD perubahan kemarin.

Sementara, katanya, tiap tahun dianggarkan dana operasional dan anggaran belanja. " sama-sama kita ketahui bahwa saat ini terlebih pada kampanye pemilu legislatif. tak sedikit partai dan caleg memasang iklannya di radio" ulasnya.

Kabid Pendapatan Daerah Dinas Pengelola Keuangan Daerah Isnedi mengatakan, memang benar tidak tercantum dalam PAD kita. "Kita pernah konfermasi kepada Bagian Humas Setdako, dana itu masih ada. Hanya menunggu aturan dalam pendapatan apakah pada sumbangan pihak ketiga atau berupa lainnya" katanya.

Lebih jauh diulas Isnedi, sesuai putusan rapat tadi, pada rapat konsultasi lanjutan akan dijelaskan tentang masalah itu." Untuk menjawab rinciannya, Kabag Humas tidak bisa hadir dalam sidang ini karena sedang menyambut Komisi IV DPRD Sumbar di balaikota" katanya.

Rapat konsultasi anggaran yang dipimpin ketua DPRD Yuliar dihadiri pihak eksekutif yang pimpin Kadinas PKD Jasmin Chalid beserta Kabid dan Kabag dilingkungan Setdako Sawahlunto. (tumpak)

Pariwisata

Rasa Aman, Kunci Penarik Wisatawan
Oleh : Tumpak Abdurrahman S
06-Jul-2009, 17:31:22 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia, Sawahlunto - Perilaku Sapta pesona bagi masyarakat dan pelaku pariwisata amat penting dalam menwujudkan visi misi kota Sawahlunto menjadi kota wisata tambang yang berbudaya 2020.

Walikota Sawahlunto Amran Nur mengatakan, menciptakan rasa aman, tertib, berprilaku yang meningkatkan kebersihan, dan keramahan tentu menjadi daya tarik yang diharapkan bagi wisatawan yang datang ke kota ini.

"Mulailah dari lingkungan pariwisata dan objek wisata," katanya Sabtu (4/7) saat Sarasehan Sapta pesona di Water boom Muara kalaban.

Contoh terkecil, ulas Amran, kebersihan Toilet di rumah makan. "Amat sulit mencari rumah makan yang toiletnya sesuai standar kebersihan," ulasnya.

Standar hargapun harus transparan, jangan berlaku aji mumpung karena yang datang orang luar atau turis mancanegara, harga jadi naik.

Buah dari kesuksesan dalam menjadikan Sawahlunto destinasi pariwisata buka pada pemerintah saja. "Peran masyarakat dan pelaku pariwisata amat penting," harap Wako.

Turut hadir dalam sarasehan ini, Staf Ahli Mentri Parsenibud RI bidang Hubungan antar lembaga Thamrin Depari, Kadinas Pariwisata H Gusrial, Ketua Dekranasda Emnidar Amran dan pelaku wisata seperti pedagang sovenir, pengrajin tenun dan tokoh masyarakat. (*)

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com