Jumat, 28 Agustus 2009

Tokoh Politik Sawahlunto itu telah tiada

Yuliar, Mantan Ketua DPRD SawahluntoTutup Usia

Oleh : Tumpak Abdurrahman S 
| 26-Aug-2009, 14:27:27 WIB 

KabarIndonesia - Sawahlunto, Yuliar (67) mantan ketua DPRD 2004-2009 menghembuskan nafas terakhir pukul 14.20 WIB, di RSUD Sawahlunto Selasa (25/8). 

Yuliar, yang semasa hidupnya pernah tercatat sebagai pegawai Departemen Penerangan dan aktif dikepanduan dan gerakan pramuka ini akan dikebumikan hari ini Rabu (26/8) pemakaman umum Talago Gunung Kecamatan Barangin Sawahlunto. 

Sejak tersiar kabar akan tutup usianya anggota DPRD 1999-2004 dan 2004-2009 ini, para pelayat berdatangan dan karangan bunga pun menghiasi rumah duka di lobang tembok Kelurahan Saringan. Walikota Amran Nur, dan Wakil Walikota Erizal Ridwan turut hadir kerumah duka. 

Kerabat, tokoh partai politik, anggota DPRD, dan Mantan Anggota DPRD turut mendatangi rumah duka, kota Sawahlunto sangat berkabung mulai Selasa (25/8) lalu sampai hari ini. 

Mantan Ketua DPRD kota Sawahlunto 2004-2009 ini meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak dan 7 orang cucu. (tumpak)

Rapor Merah Sang Kepala Dinas PU

DIKERJAKAN ASAL JADI, 
Pengaspalan Jalan ke Danau Kandih Disorot Warga 

Rabu, 26/08/2009 11:45 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Pengaspalan Jalan Simpang PU Sawahlunto menuju Areal Wisata Danau Kandih menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, proyek bernomor kontrak 4/17/73/PPK-BMP-2009 senilai Rp3, 2 miliar yang dikerjakan PT Bukit Putih Lestari itu terlihat asal jadi karena permukaannya kasar dan berpori-pori. 

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Santur, Rizaldi, 49, mengatakan, dari pengamatan luarnya saja, ia bisa menilai bahwa pengaspalannya asal jadi. “Aspal kasar masih nampak pada permukaan. Jalan seakan berpori-pori dan jelas nampak pada tiap sambungan pekerjaan pengaspalan. Biasanya pekerjaannya tidak berkesan, bahkan nyaris sama,” katanya kepada padangmedia.com, Rabu (26/8). 

Selain aspal yang nampak kasar pengerjaannya, setelah pekerjaan selesai, ketahuan juga kalau pada simpang jalannya tidak digunakan gorong tembok terowongan. Karena, saat pengaspalan sudah selesai, baru dibongkar lagi untuk membuat polongan gorong tembok. 

Secara terpisah, Kepala Dinas PU, Radam didampingi Kasi Jalan Bidang Bana Marga, Dahono Eko mengakui adanya pembongkaran untuk membuat gorong atau terowongan. Sementara, untuk sambungan atau permukaan yang berpori-pori besar, ia berjanji akan menyuruh kontraktor untuk memperbaiki. 

“Pekerjaan ini belum diserahterimakan. Jadi, masih ada waktu untuk perbaikan. Kalau rasanya tak sesuai dengan perencanaan, kita akan suruh bongkar,” tegas Radam. 

Radam menyatakan terima kasihnya kepada masyarakat dan pers yang menyampaikan kritikan dan masukannya. “Kita sudah bekerja optimal. Tapi, tentu perlu juga ada pengamatan dan saran yang membangun. Kalau untuk perbaikan serta dapat dipertanggungjawabkan pasti kita tindak lanjuti,” katanya menambahkan. (tumpak)

Pencemaran lingkungan...?

Lagi, IKAN KARAMBA DANAU KANDIH MENGAPUNG

Kamis, 20/08/2009 11:42 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Pasca mengapungnya ikan keramba di Danau kandih Sawahlunto Jumat (16/8) pagi minggu lalu, belum dapat dipastikan penyebabnya. 

Kematian ribuan ikan di danau Kandih ini bukan kali pertama, setidaknya kejadian Jumat lalu merupakan yang keempat kalinya, demikian kata Kabid Lingkungan Hidup Badan LHKP Sawahlunto Prisen Hause yang didampingi Staf Lingkungan Hidup Heantomas, 
"Sebanyak 2 800 kilo ikan jenis nila mati mengapung" katanya kepada padangmedia.com Kamis (20/8). 

Belum bisa dipastikan apakah karena limbah PLTU atau karena faktor Asam yang terdapat di danau bekas tambang batubara ini. 

Lebih jauh dipaparkan, pada pemeriksaan air danau tanggal 11 Juli lalu, terdapat ambang batas kandungan Sulfur (H2S) sebesar 0,08 mg per liter sementara ambang batasnya 0,002 mg per liter. 

"Yang perlu jadi catatan kita, setiap terjadi hujan lebat dan debit air menjadi kuat dan kencang maka akan terjadi bencana ini," ucap Prisen. (tumpak)

Waaah korupsii

DARI SIDANG KASUS KAKAO 
Walikota Setuju Swakelola, Dinas Mem-PL-kan 

Kamis, 27/08/2009 15:07 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO – Empat orang saksi memberikan keterangan pada sidang lanjutan tindak pidana korupsi pengadaan kakao tahun 2005 di Dinas Pertanian Sawahlunto yang digelar Kamis (28/8) di Pengadilan Negeri Sawahlunto. Sementara, satu orang saksi lainnya, Erizal Marja urung hadir karena kecelakaan. 

Dari keterangan saksi pertama, Heri Sutrisno, ternyata anggaran pengadaan bibit kakao tersebut tidak ada dalam APBD. Namun, meskipun anggaran tidak ada, pengadaan tetap dilakukan pada bulan Januari 2005. Saat itu, Heri menjabat sebagai Kepala UPT Kecamatan Barangin. 

Hal yang sama juga diungkapkan saksi lainnya, Arizal Gozali, Wasdi Bachtiar dan Bustamam. Menurut Bustamam, pengadaan bibit kakao sudah didistribusikan sejak Januari. Seharusnya, proyek sebesar itu dilakukan tender, tapi yang terjadi malah Penunjukan Langsung (PL). 

Menurut Bustaman, Walikota mendisposisi untuk setuju diswakekolakan. Namun, Dinas Pertanian malah menjabarkan dengan mem-PL kan. 

“Dengan cara PL tersebut, jelas-jelas bertentangan dengan Kepres nomor 80 tahun 2000,” kata mantan pegawai pertanian itu. 

Sidang siang tadi dipimpin oleh Hakim Ketua, Abdul Bari A Rahim dan Hakim Anggota, Deka Diana serta Andi Hendrawan. Sementara, Jaksa Penuntut Umum adalah Yunizal J dan Doddy Taufik. 

Dalam persidangan, tersangka dua mantan pejabat Dinas Pertanian, Nasrun Bakar yang dulu menjabat sebagai panitia pelelangan dan Yasman sebagai pemimpin kegiatan hadir dengan didampingi pengacaranya, Elfia Rita Dewi dan Yon Efri. 

Sidang yang banyak dihadiri pegawai Dinas Pertanian itu akan dilanjutkan Senin depan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. 

Seperti diberitakan sebelumnya, modus dugaan korupsi pengadaan bibit kakao yang dilakukan adalah melalui penunjukan langsung terhadap 16 rekanan tanpa tender. Kerugian diperkirakan Rp900 juta karena bibit kakao yang disebarkan ke petani itu banyak yang mati. 

Selain itu, pengadaan bibit kakao tidak memenuhi spesifikasi sesuai aturan Dirjen Perkebunan tahun 2007. Sesuai aturan Dirjen, spesifikasi untuk bibit kakao yang akan disebarkan ke petani itu minimal berdaun 10 baru layak sebar agar tidak rentan mati. Namun, dalam kasus itu, kakao yang dibagikan kepada petani baru berdaun 5 helai. (tumpak)

Rabu, 05 Agustus 2009

Kebakaraaan . , , ,

Kemarau Panjang , Bulan Juli Sudah 9 kali Kebakaran di Sawahlunto

Minggu, 02/08/2009 13:31 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Terhitung sebanyak 9 kali peristiwa kebakaran di wilayah kota Sawahlunto akibat kemarau panjang dalam bulan belakangan ini.

Ka.UPT Pemadam Kebakaran Sawahlunto Suryanto didampingi Danru II Elfidot Ch mengatakan, akibat kemarau panjang serta kurang pedulinya masyarakat akan bencana kebakaran, sering terjadi kebakaran. "Ada 9 kali upaya pemadaman yang kita lakukan "katanya Minggu (2/8) di markasnya. Dari 9 peristiwa kebakaran sebagian besar terjadi kebakaran lahan, akibat setelah merambah hutan atau membuka lahan dengan membakar.

"Namun belum api padam telah ditinggalkan" katanya. Ada 2 peristiwa kebakaran akibat kelalaian memadamkan kompor usai memasak, seperti yang terjadi di kelurahan pasar pada Senin (27/7) lalu.

Tercatat kebakaran di Kolok Nan Tuao, Makam Moh Yamin, Sangkarewang Kolok, Pasar Remaja kel.Pasar,Pondok Kapur Kub.Sirakuk Selatan, Kayu Gadang desa Santur, Kawasan Kandih, diperbatasan Padang Ganting - Talawi dan di Kolok Mudiak kecamatan Barangin (tumpak)

Nasib pekerja Tambang

Lobang Ditutup, Ratusan Penambang Batubara Turun ke Sungai

Selasa, 04/08/2009 14:07 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Pasca penutupan sejumlah besar tambang dalam, ratusan pekerja tambang batu bara di Kota Sawahlunto hijrah ke pertambangan emas tradisional di aliran Batang Ombilin. Tak mengherankan, saat ini penambangan emas tradisional menjamur di aliran Batang Ombilin, Kecamatan Talawi. Dari pengamatan padangmedia.com, terlihat beberapa titik lokasi mesin dompeng dan pekerja di aliran sungai.

Salah seorang penambang, Moh. Rasidi (41) mengatakan, sudah sebulan ia menganggur pasca ledakan tambang batu bara di Bukit Bual, Kecataman Tujuh Koto, Kota Sawahlunto. Imbasnya, lobang tambang tempat ia mencari penghidupan di Bukit Kuniang juga ikut ditutup.

Karena itu, ia terpaksa mencari nafkah dari tambang emas yang sudah banyak digeluti warga sekitar. “Untuang ado dibukak tambang ameh. Lai barasok juo dapua kami (untung masih ada dibuka tambang emas, masih berasap juga dapur kami-red),” katanya.

Walaupun demikian, Rasidi masih berminat untuk bekerja di lobang tambang batu bara. Katanya, bila sudah ada kepastian kapan akan lobang tambang akan dibuka lagi, maka ia akan kembali ke lobang. Senada dengan Rasidi, Jasman (39) mengatakan, ia diajak oleh salah seorang toke tambang emas yang juga punya ulayat di sekitar sungai itu.

Diakuinya, upah di tambang emas lebih kecil dibandingkan upah di lobang tambang batu bara. Namun, itu sudah lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Saya bersama kelompok lainnya beralih ke tambang emas. Tak ada pilihan lain untuk mencari hidup,” kata ayah empat anak itu.(tumpak)

BPK-RI SOROTI PENGELOLAAN DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMKO SAWAHLUNTO

Masih banyak kelemahan dan pengelolaan keuangan dan investasi

Sawahlunto- Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) paparkan beberarapa permasalahan dan Kelemahan – kelemahan dalam pertanggungjawaban pada pemerintah kota Sawahlunto, dalam kegiatan Action Plan dalam upaya menuju opini wajar tanpa pengecualian Rabu (5/8) di Gedung Pusat Kebudayaan

Kepala Perwakilan BPK RI Propinsi Sumatra Barat Maulana Ginting mengatakan, Permasalahan (Qualifieed Opinion) yang ada pada pemerintah kota Sawahlunto. “Atas beberapa jenis belanja tidak didukung barang bukti” katanya.

Lebih jauh dipaparkannya, contohnya Realisasi Belanja Bantuan Sosial tidak sesuai dengan peruntukannya, atau dipergunakan untuk Tahun Anggaran sebelumnya. Dan pemberian tunjangan dan untuk investasi, beberapa diantaranya tidak didukung dengan bukti yang lengkap.

Kelemahan- kelemahan keuangan daerah, seperti, pengelolaan investasi non permanen masih lemah, bukti pertanggungjawaban kegiatan tidak valid. Untuk pengawasan pengendalian pengelolaan keuangan daerah efektivitas Bawasda dalam melalukan reviu belummenunjukkan hasil yang memadai.

Langkah kongritnya perbaikan, papar Maulana Ginting lagi, menyusun kebijakan dan prosedur yang diperlukan dalam rangka penyusunan dan pengelolaan keuangan daerah,meningkatkan kapasitas SDM, pemberdayaan Bawasda atau Inspektorat.

Juga harus adanya komitmen tiap level tingkatan, sistem prosedur dan kebijakan Akuntansi, monitoring serta disiplin anggaran, pungkasnya.
(tumpak)

Minggu, 02 Agustus 2009

yang miskin yang terpinggir

Penertiban Penambang Emas atau pengGUSURAN…??

Oleh : Tumpak Abdurrahman S

01-Aug-2009, 21:08:40 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia - Sawahlunto, Wakil Walikota Sawahlunto menerbitkan surat peringatan penertiban tambang emas tanpa izin yang berada di Kota Sawahlunto.

Surat peringatan yang dikirimkan ke seluruh pengusaha dan pengelola tambang emas itu dibuat dengan alasan terganggunya sawah dan aliran air sungai yang kotor.

“Memang sebelumnya ada laporan masyarakat yang menyatakan merasa dirugikan dengan kegiatan tambang emas yang dilakukan selama ini,” ujar Wakil Walikota Sawahlunto, H. Erizal Ridwan ST, Jumat (31/7).

Harapan pemerintah, lanjut Erizal, para penambang dapat melakukan aktifitas tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitarnya.

Sementara itu Moh.Erial (42) salah seorang pengelola tambang emas mengatakan sangat takut akan kemana mencari kerja, jika tambang emas skala kecil yang dilakukannya ditutup.

“Kamana kami kan mancari uang untuk menghidupi keluarga, Pak. Kok karet ndak bisa ditakiak lai, sawah pun indak bisa digarap, kemarau sadang bajadi-jadi,” ujarnya. (tumpak)

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
http://www.kabarindonesia.com//

Kebaakaraaan ...

Kemarau Panjang Bulan Juli Sudah 9 kali Kebakaran di Sawahlunto

Minggu, 02/08/2009 13:31 WIB


padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Terhitung sebanyak 9 kali peristiwa kebakaran di wilayah kota Sawahlunto akibat kemarau panjang dalam bulan belakangan ini.

Ka.UPT Pemadam Kebakaran Sawahlunto Suryanto didampingi Danru II Elfidot Ch mengatakan, akibat kemarau panjang serta kurang pedulinya masyarakat akan bencana kebakaran, sering terjadi kebakaran. "Ada 9 kali upaya pemadaman yang kita lakukan "katanya Minggu (2/8) di markasnya.

Dari 9 peristiwa kebakaran sebagian besar terjadi kebakaran lahan, akibat setelah merambah hutan atau membuka lahan dengan membakar. "Namun belum api padam telah ditinggalkan" katanya.

Ada 2 peristiwa kebakaran akibat kelalaian memadamkan kompor usai memasak, seperti yang terjadi di kelurahan pasar pada Senin (27/7) lalu.

Tercatat kebakaran di Kolok Nan Tuao, Makam Moh Yamin, Sangkarewang Kolok, Pasar Remaja kel.Pasar,Pondok Kapur Kub.Sirakuk Selatan, Kayu Gadang desa Santur, Kawasan Kandih, diperbatasan Padang Ganting - Talawi dan di Kolok Mudiak kecamatan Barangin (tumpak)