Selasa, 07 Juli 2009

Kesehatan disekeliling kita

Angka Kematian Bayi di Sawahlunto Meningkat

Kamis, 25/06/2009 15:40 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO Angka kematian bayi di Kota Sawahlunto meningkat. Pada tahun 2008, angka kematian bayi mencapai 34 per seribu kelahiran. Padahal, di tahun 2007 hanya 23 per seribu kelahiran.

Menurut Kabid Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, Elma Sayuti, salah satu indikator yang menyebabkan masih tingginya angka kematian bayi adalah berat badan yang rendah dan kekurangan gizi. Hal itu mengakibatkan mudahnya bayi dan ibu terinfeksi.

“Menyikapi hal ini Dinas terus melakukan program percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak,” kata Elma kepada padangmedia.com Kamis (25/6) di ruang kerjanya.

Selain itu, lanjut Elma Sayuti, pihaknya juga melakukan antisipasi terhadap daerah-daerah yang menjadi kantong angka kematian bayi yang disebabkan tidak digunakannya fasilitas kesehatan dan medis. “Dari 34 kematian per seribu kelahiran tersebut, terdapat 8 kematian di Desa Lumindai Kecamatan Barangin,” katanya.

Beberapa upaya di antaranya dengan memasang stiker program P 4 K yang menunjukkan di mana ibu hamil dan data kesiapan dan kesehatan kehamilannya, pelayanan klas ibu hamil pelaksanaan Ante Natal Care (ANC) dan kemitraan dengan dukun bersalin.

“Ada beberapa daerah yang hanya mengandalkan dukun dalam proses melahirkan. Daerah itu harus dilakukan monitoring setiap saat serta dilakukan pendekatan dengan mengkalaborasikan dukun dengan medis guna menekan angka kematian,” tambahnya.

Selain itu, pada APBD perubahan sekarang, katanya, Pemko telah memprogramkan skala prioritas dengan mengucurkan dana untuk program percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Di antaranya sosialisasi dengan tokoh masyarakat, studi banding dukun bersalin ke daerah yang berhasil menekan anggka kematian ibu dan bayi, insentif dukun bersalin dan melengkapi peralatan dan pakaiannya. (tumpak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar