Minggu, 11 Desember 2011

PDI Perjuangan Sawahlunto, Tolak Bangun Pasar dari Hutang Luar Negeri








padangmedia.com - SAWAHLUNTO – PDI Perjuangan Kota Sawahlunto menolak pembangunan pasar dengan pembiayaan dari hutang luar negeri atau Bank Dunia.

Ketua DPC PDI Perjuangan, Dasrial Ery,SE didampingi Wakil Ketua Bidang Politik, H.Drs Erman kepada padangmedia.com, Selasa (12/4) mengatakan, Pasar Sawahlunto sudah sering direnovasi. Dalam tahun ini telah selesai pula dilakukan renovasi bangunan.

“Kini, Pemko malah berencana akan merenovasi kembali pasar itu dengan menggunakan pinjaman dari Bank Dunia yang pengembaliannya dari sewa menempati kedai oleh pedagang. Kita sangat tidak setuju hal itu,” katanya kepada padangmedia.com.

Dengan mengandalkan pinjaman, sebutnya, pengembalian diambil dari sewa kedai para pedagang sehingga akan membuat hutang bagi pedagang. Hal itu tentu akan memberatkan pedagang. Apalagi, kalau sewa penempatan kedai itu lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

"Lalu, kapan pedagang bisa membesarkan usaha kalau dalam kenyataan memikirkan biaya untuk mengangsur kios," ujarnya mempertanyakan.

Dasrial Eri yang kerap dipanggil Pak De melihat kondisi Pasar Tradisional masih kokoh dan belum saatnya untuk dibongkar. Menurutnya, kalau sebagian bangunan dianggap perlu direnovasi, maka tidak seluruh bangunan harus dibongkar. Pemko, katanya, bisa membangun secara bertahap dengan menggunakan anggaran keuangan daerah tanpa berhutang pada Bank Dunia dan menjadikan APBD sebagai jaminan.

Ditambahkan, sebagai masyarakat, ia dan PDI Perjuangan tidak berniat menghalangi rencana renovasi. Namun, kebijakan itu diharapkannya dilakukan setelah mengkaji lebih dalam serta memikirkan secara realistis dampak yang akan ditimbulkan dari rencana sebuah pembangunan.

Drs H Erman menambahkan, PDI Perjuangan menilai rencana pembangunan pasar itu dampak dari kegagalan pembangunan skylift yang dalam pengajuan pinjamannya ke Bank Dunia tidak direstui Menteri Keuangan. Saat itu dinilai pembangunan skylift bukan domain pemerintah, tetapi swasta.

"Kalau pembangunan pasar ini hanya akan memberatkan pedagang, kami dari PDI Perjuangan sangat tidak setuju," tuturnya. (tumpak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar