Selasa, 19 Januari 2010

Keramba Apung Danau Kandih Sawahlunto


REKOMENDASI LBH

Danau Kandih Tak Layak Untuk Ternak Ikan

Selasa, 19/01/2010 09:56 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Sejak tahun 2005 Badan Lingkungan Hidup Sawahlunto telah merekomendasikan kalau Danau Kandi, di Talawi, Sawahlunto tak layak atau tidak bisa menjadi tempat beternak ikan dan pembibitan ikan.

Danau Kandi yang terbentuk dari bekas aktifitas penambangan batubara, sangat rentan menimbulkan kematian pada ikan yang dipelihara dan bibitkan.


Kepala Sub Bidang Amdal Badan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto Iwan Kardiwan mengatakan, Danau yang terbentuk secara buatan akibat aktifitas penambangan tidak mungkin dijadikan tempat pembibitan atau beternak ikan. “Karena sangat dipengaruhi kimia anorganik yang terjadi pada tanah bekas penambangan, "katanya


Hasil pengujian yang dilakukan di danau buatan Kandi, tinggi nya kadar kimia anorganik sulfida dan besi. Ini, salah satu unsur kimia anorganik yang menyebabkan ikan mati.

Sebab, katanya, aktifitas penambangan yang membentuk danau buatan itu menyisakan unsur
kimia tersebut. Lain halnya, kalau danau itu terbentuk karena proses alami, maka akan terjauh dari unsur kimia tersebut. "Agar jangan menimbukan kerugian bagi peternak, mengalihkan usaha beternak ikan dari danau Kandi ke tempat lain yang potensi dampak gangguannya lebih kecil.

Sebab, dalam kondisi tertentu kejadian ikan mati bisa terjadi. Seperti yang pernah terjadi sebelumnya, "ungkapnya.
Sumber yang diperoleh padangmedia.com, tahun lalu terjadi dua kali peristiwa ikan mati milik kelompok tani Keramba Jaring Apung di Danau Kandi.

Peristiwa pertama terjadi. Dan Januari hingga Maret 2009 yang menyebabkan 16 ribu ekor ikan milik kelompok tani Keramba Jaring Apung di danau Kandi mati. Akibatnya petani mengalami kerugian sekitar Rp63 juta.


Peristiwa kedua juga terjadi di bulan Maret 2009. Sebanyak 500 ekor ikan kelompok tani Keramba Jaring Apung (KJA) mati. Sekali lagi petani mengalami kerugian. Saat itu, petani ikan itu mengalami kerugian sekitar Rp1,2 juta.(tumpak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar