Sabtu, 23 Januari 2010

Bantuan Sapi ....?


PROGRAM P2FM DENGAN KUBE TUMPANG TINDIH

10 Nama Penerima Bantuan Sapi Diduga Fiktif

Sabtu, 23/01/2010 10:55 WIB

padangmedia.com - SAWAHLUNTO- Program sapi bantuan dibawah pengelolaan Dinas Sosnaker PM tahun 2007, disinyalir tumpang tindih dan banyak terjadi penyimpangan dan terkesan fiktif.

Kasi Rehabilitas Masyarakat Dinas Sosnaker Eldasrizal mengatakan, dalam bantuan sapi di Kayu Gadang Desa Santur, sejumlah penerima bantuan sengaja dimasukkan sebagai warga kelurahan Durian II, sementara Desa Santur dan Kelurahan Durian II berbeda tempat.


Seorang warga Kayu Gadang yang tak mau menyebutkan namanya kepada padangmedia.com mengatakan kecewa dengan bantuan sapi tersebut, karena tak sesuai dengan anggarannya.
" Setahu saya anggaran untuk seekor sapi itu senilai Rp.5 juta. tapi kenyataannya sapi yang kami terima adalah sapi kerdil yang dalam prediksi saya paling-paling hanya seharga Rp.2,5 jutaan " katanya.

Tak cuma masalah ketidak cocokan bantuan dengan anggarannya, menurutnya, juga ada penambahan daftar nama kelompok penerima bantuan sapi fiktif.


Lurah Durian II Yuliasti mengaku sudah mendengar masalah ini. Iapun sedang bingung mencari sepuluh nama penerima bantuan sapi yang dalam daftar ini masuk dalam daftar sebagai warganya. "saya tidak menemukan nama dalam daftar itu sebagai warga saya," ujarnya Yuliasti sambil menunjukkan daftar nama tersebut.


Iapun sudah memeriksa data dan bertanya-tanya dengan warga yang lainnya, tetapi mereka tak mengenal nama itu, bahkan pak Camat pun sudah menyuruhnya saya untuk membuat laporan perkembangan dari sapi itu.

"Bagaimana saya menjalankan perintah camat untuk membuat laporan ini. sedang penerimanya tidak tercatat sebagai warga saya. Jadi saya harus cari kemana lagi ", keluh Lurah Durian II ini.


Menanggapi tentang program P2FM, Yuliasti juga merasa dirugikan dengan adanya warga Kayu Gadang yang dimasukkan menjadi warga Durian II.


Kepala Desa Santur Bejo Karyono mengatakan, memang pernah ketua KUBE (Kelompok Usaha Bersama.red ) nya datang meminta tandatangan untuk program tersebut. "Namun kita tidak pernah dilibatkan dalam proses penyerahan sapi itu." katanya saat ditanyakan masalah daftar penerima sapi ini.


Ditambahkannya, hingga proses penyerahan bantuan sapinya, ia tidak pernah tahu dan tak pernah dilibatkan. Seperti apa sapi itu, berapa banyak dan siapa saja yang menerimanya.
"Warga dapat bantuan untuk perbaikan ekonomi, jadi sayapun tak mempermasalahkan hal itu," katanya.

Namun dipihak lain, petugas Dinas Sosnaker tak ada koordinasi dengan Dinas pertanian untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada warga yang telah menerima bantuan sapi itu. Sehingga kini, entah seperti apa atau tinggal berapa ekor sapi yang ada, Bejoopun tidak mengetahuinya.(tumpak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar